Campolay

11:46:00 AM 0 Comments A+ a-



Alkesa (lucumma nervosa),ada yang menamakan Sawo mentega, sawo ubi, sawo belanda, atau kanistel (Pouteria campechiana) adalah sejenis buah yang asalnya dari wilayah Amerika Tengah dan Meksiko bagian selatan. Namun karena manfaatnya, pohon buah ini sekarang telah dibudidayakan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Nama spesiesnya merujuk pada nama kota Campeche di Meksiko, tempat asli tumbuhan ini. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai canistel, egg fruit, atau yellow sapote.Buah ini telah dibudidayakan secara komersial di banyak negara latin, seperti Nikaragua, Panama, Kuba.  Sekitar tahun 1915 buah yang satu ini dibawa dari Kuba ke wilayan Negara Filipina,dan ahirnya menyebar ke bagian lain Asia Tenggara,dan Filipina adalah termasuk Negara penghasil terbesar buah ini.

Alkesa adalah salah satu jenis buah yang sudah mulai langka. Jadi jangan heran bila banyak orang belum pernah melihat dan mengenal buah ini. Tapi, jika Anda pergi ke Bandung lewat Puncak, sebelum masuk daerah Padalarang, di sepanjang Jalan Raya Cipatat, Anda masih bisa menemukan buah ini di pinggir jalan. Di sana berjajar kios-kios pedagang buah alkesa di sebelah kiri dan kanan jalan. Buah ini  yang termasuk dengan jenis sawo-sawoan tersebut merupakan hasil budi daya masyarakat setempat. Hal itu dilakukan demi menjaga pasokan buah ke kios. Selama ini, untuk memenuhi pasokan, mereka sangat bergantung kepada petani buah alkesa dari desa lain, seperti Cikalong Wetan, Cirawa, Rajamandala, dan Ciranjang. Semua daerah tersebut masih berada di wilayah Jawa Barat.

Pohon Alkesa berukuran sedang, tinggi hingga 20 m; meski kebanyakan hanya mencapai 15 m. Kulit kayu berwarna kelabu tua, berusuk halus, mengeluarkan getah susu (lateks) apabila dilukai.Daun-daun terkumpul di ujung ranting, bundar telur terbalik dan memanjang, agak menyerupai sudip, 6–25 × 2,5–8 cm, meruncing di pangkal dan ujungnya, berwarna hijau berkilap; bertangkai 5–25 cm. Bunga muncul di ketiak daun bagian bawah, tunggal atau mengelompok, bertangkai panjang 5–12 cm, berbilangan-5, hijau keputih-putihan, berbau harum. Pohon ini hanya dapat tumbuh subur di daerah subur dan dingin. Selain itu, butuh perawatan ekstra. Makanya, kebanyakan petani menanam buah ini di sekitar pekarangan rumah mereka. Selain memudahkan perawatan, buah ini juga sulit dikembangkan di kebun. Kebanyakan jika ditanam di kebun justru menjadi layu.

Buah alkesa termasuk buah buni (berdaging) berbentuk gelondong, bulat telur, bulat telur sungsang, sampai membulat, dengan ujung berparuh, 7,5–12,5 × 2–7,5 cm, berkulit tipis, licin seperti berlilin, kaku, kuning bila masak. Daging buah berwarna kuning, lembab atau agak kering menepung, berbau harum agak samar, manis. Biji besar, coklat mengilat, bentuk bulat telur, panjangnya hingga 5 cm, 1–5 butir dalam tiap buah. Pohon alkesah sering pula ditanam sebagai peneduh atau penghias taman.

Buah alkesa banyak mengandung kalori, zat tepung, vitamin, mineral dan serat. Bila dilihat dari tekstur buahnya, alkesa juga cocok dijadikan bahan baku selai, dodol maupun dikeringkan menjadi tepung sebagai bahan campuran cake, brownies, kue talam, cookies atau kue kering.   Bagian yang dapat dimakan hingga 70% dari berat buah. Hasil analisis kimia yang dilakukan di Kuba dan Filipina menunjukkan bahwa buah yang matang mengandung zat nutrisi per 100 g bagian yang dapat dimakan sebagai berikut: Air 57.2-60.6 gr, Protein 1.7-2.5 gr, Lemak 0.1-0.6 gr, Karbohidrat 36.7-39.1 gr, Fiber 0.1-7.5 gr, Abu 0.6-0.9 gr, Kalsium 26.5-40 mg, Fosfor 30-30.3 mg, besi 0.9-1.1 mg, Karoten 0.32 mg, Thiamin 0.02-0.17 mg, Riboflavin 0.01-0.03 mg, Niasin 2.5-3.7 mg dan Vitamin C 43-58 mg.

Walaupun buah ini belum begitu populer dikalangan masyarakat, namun manfaat Alkesa sudah tidak bisa diragukan lagi. Berikut adalah beberapa manfaat dan khasiat luar biasa buah Alkesa:Di negara Meksiko dan Kuba, kulit dari buah Alkesa biasa dimanfaatkan sebagai obat penurun panas. Sedangkan daging buah dan rebusan daunnya bisa dimanfaatkan untuk mengobati diare atau mencret. Cara menggunakanya, buah Alkesa yang masih muda muda diparut, kemudian diperas dan disaring. Lalu Campur dengan air hangat. Lalu minum sebanyak 2 kali sehari.

Banyak manfaat yang bisa kamu ambil dari buah di atas. Alternatif sebagai makanan pengganti juga dimungkinkan.  Saat sekarang, tanaman langka ini sudah mulai berkembang ke beberapa daerah. Buah Alkesa pun sudah mulai ditemukan di mana-mana. Dengan manfaatnya yang begitu banyak dan saat ini masih merupakan buah-buahan langka di Indonesia, sudah barang tentu memiliki peluang yang besar untuk dibudidayakan.