Jambu Biji

11:47:00 AM 0 Comments A+ a-



Nama:

Lokal   : Glima breueh (Aceh)
Latin    : Psidium guajava 

Deskripsi:

Perdu, akar tunggang kuning kecokelatan. Tinggi 5-10 m. Batang berkayu, bulat, kulit licin dan mengelupas. Batang bercabang dan cokelat kehijauan. Daun tunggal berbentuk bulat telur, pertulangan menyirip, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata. Daun saling berhadapan, 6-14 cm dan lebarnya 3-6 cm, hijau kekuningan atau hijau. Bunga tunggal, bertangkai dan berada di ketiak daun. Kelopak bunga corong dengan panjang 7-10 mm. Mahkota bulat telur dengan panjang 1,5 cm. Benang sari pipih, putih. Putik bulat kecil, putih atau putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, putih kekuningan. Biji keras, kecil, kuning kecokelatan (Wisaksono, 2008).

Klasifikasi:

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava (Anonimus, 2012)

Kandungan Kimia

Jambu biji kaya akan kandungan kimia, terutama pada daun dan buah bahkan pada akarnya. Daun mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat, dan asam apfel. Buahnya mengandung asam amino (triptofan, lisin), pektin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium,  belerang, dan vitamin (A, BI dan C). Saat menjelang matang, kandungan vitamin C dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk. Jambu biji, kaya dengan serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh (Junaedi, 2016)

Menurut Taiz dan Zeiger (2002) metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan merupakan bagian dari sistem pertahanan diri. Senyawa tersebut berperan sebagai pelindung dari serangan infeksi mikroba patogen dan mencegah pemakanan oleh herbivora. Metabolit sekunder dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu terpen, fenolik, dan senyawa mengandung nitrogen terutama alkaloid.
Tanin pada tanaman jambu biji dapat ditemukan pada bagian buah, daun dan kulit batang, sedangkan pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun tanaman jambu biji selain mengandung tanin, juga mengandung zat lain seperti asam ursolat, asam lat, asam guajaverin, minyak atsiri dan vitamin (Thomas, 1989). Daun-daun jambu biji memiliki kandungan zat-zat penyamak (psiditanin) sekitar 9%, minyak atsiri berwarna kehijauan yang mengandung eganol sekitar 0,4%, damar 3%, minyak lemak 6%, dan garam-garam mineral (Kartasapoetra, 2004).

Manfaat

Junaedi (2016) juga menambahkan bahwa, banyak bagian dari tumbuhan yang satu ini sangat berguna bagi pengobatan berbagai penyakit. Bagian yang paling sering digunakan adalah daun dan buahnya, terkadang ranting muda dan akarnya juga bisa dimanfaatkan.

Daun digunakan untuk pengobatan;

– Diare akut dan kronis;
– Perut kembung pada bayi dan anak;
– Kadar kolesterol darah meninggi;
– Haid tidak lancar;
– Sering buang air kecil (anyang anyangan)
– Luka dan luka berdarah dan
– Sariawan

Buah digunakan untuk pengobatan;

– Kencing manis (Diabetes mellitus)’,
– Kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia);
– Sembelit.

Ranting muda digunakan untuk pengobatan keputihan (leukorea)

Akar digunakan untuk pengobatan disentri.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan atau memanfaatkan tanaman jambu biji beserta dengan cara pengobatannya,

Diare

Rebus 30 gr daun jambu segar dan segenggam tepung beras yang telah digongseng sampai kuning dalam dua gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan 2-3 kali dalam sehari.

Cuci 30 gr daunjambu segar, lalu tumbuk sampai lumat. Tambahkan garam seujung sendok teh dan 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, perasdan saring. Minum air saringannya sekaligus. Jika penderita masih diare, ulangi pengobatan ini 2-3 kali sehari.

Cuci segenggam daun jambu yang masih muda dan segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya. Gunakan air rebusan ini untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau. Minum ramuan ini selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.

Sering Buang Air Kecil (anyang-anyangan)

Sediakan daunjambu segar dan tepung beras yang telah digongseng sampai kuning masing-masing segenggam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Perut Anak Kembung

Sediakan tiga lembar daunjambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan l/2jari kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkit. Setelah dingin, saring dan gunakan air saringannya sebagai obat. Caranya, bayi umur 3 bulan 3-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan), anak 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan) dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).

Kolesterol Tinggi

Cuci satu buah jambu biji yang masih mengkal, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

Sariawan

Potong segenggam daun dan satu jari kulit batang jambu biji sesuai dengan keperluan, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan sebagai teh. Habiskan ramuan ini dalam 1 hari.

Keputihan

Cuci 3 potong ranting muda jambu biji sebesar telunjuk dan tujuh lembar daun sirih segar sampai bersih. Lalu, potong-potong seperlunya. Tambahkan 2 liter air besih, kemudian rebus sampai airnya tersisa 1 liter. / Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk mencuci vagina.

Menurunkan Kadar Kolesterol Darah yang Tinggi

Sediakan 7 lembar daun jambu niji, 2 genggam daun ceremai, dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar), lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya (Selama direbus panci harus ditutup). Setelah dingin, saring, dan diminum setiap pagi dan malam hari, masing-masing 3/4 gelas.

Luka dan Luka Berdarah

Cuci daun jambu biji yang baru dipetik secukupnya, Lalu giling daun tersebut sampai lumat. Selanjutnya, tempelkan pada luka dan balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan tersebut 3 kali sehari sampai lukanya sembuh.

Hernawan (2011) juga menjelaskan beberapa manfaat tanaman jambu biji untuk penyembuhan berbagai penyakit diantaranya:

Ambeien

Ramuan 1: Daun jambu biji muda atau pucuknya dan sebuah pisang batu dicuci, lalu ditumbuk. Minum air perasannya. Lakukan setiap hari secara teratur, sampai benar-benar sembuh.

Ramuan 2: Buah jambu biji segar 500 gram direbus menggunakan air secukupnya hingga menjadi cairan kental. Oleskan cairan itu ke bagian tubuh yang sakit.

Maag

Delapan helai daun jambu biji dicuci, rebus dengan 1,5 liter air. Minum 3 kali sehari.

Disentri

Siapkan akar daun jambu biji secukupnya dan daun jambu 10 lembar. Potong-potong akar dan daun, cuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya selama 20 menit pada suhu 90 derajat Celsius. Saring air rebusan lalu minum secukupnya secara teratur sampai keluhan hilang.

Penguat jantung, membantu sistem pencernaan, dan antikanker

Jus jambu biji 200 ml Jus apel 400 ml Jus melon 200 ml Madu murni 100 cc, blender semua bahan sampai halus kemudian simpan di lemari pendingin. Minum secara teratur setiap pagi dan sore masing-masing 300 cc.

Menurut Direkbusarakom (1997) et al. dalam Sipahutar (2000) Tanaman jambu biji banyak digunakan sebagai obat. Tanaman tersebut bersifat anti diare, anti radang (inflamasi), dan menghentikan pendarahan (hemostatik). Daun segarnya dapat digunakan untuk pengobatan luar pada luka akibat kecelakaan, pendarahan akibat benda tajam, dan borok (ulcus) di sekitar tulang. Pengujian daun jambu biji pada beberapa patogen yang menyerang ikan dan udang menunjukan bahwa daun jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan terhadap virus dan bakteri pada hewan yang hidup di air (akuatis) seperti infeksi Yellow Head Virus (YHV) pada udang black tiger dan infeksi A.hydropila pada jenis ikan lele. Hasilnya menunjukan bahwa daun jambu biji lebih efektif untuk pencegahan infeksi bakteri pada jenis catfishdi bandingkan pencegahan infeksi YHV pada udang.