Tomat

11:49:00 AM 0 Comments A+ a-




Tomat (Lycopersicon esculentum Mill), termasuk tumbuhan dari ordo solanales dan famili Solanaceae. Tomat merupakan tanaman perdu semusim dengan perakaran yang dangkal. Yang dimaksud dengan tanaman semusim yaitu tanaman yang hidup satu kali produksi saja dan setelah itu mati. Tomat merupakan jenis sayuran buah yang memiliki rasa asam manis yang dapat memberikan kesegaran pada tubuh kita.

Tomat yang kini terdapat di seluruh penjuru dunia ini pertama kali di temukan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.  Lebih tepatnya terdapat di Peru sampai dengan Meksiko. Colombus menemukan Benua Amerika pada tahun 1492, dan sejak itu pula tomat menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Pada awalnya tomat begitu diabaikan di Amerika Serikat karena dianggap sebagai cendawan beracun, sehingga penduduk Amerika Serikat takut untuk mengonsumsi tomat. Akan tetapi  ketakutan itu berahir pada tahun 1820 ketika Robert Gibon Johnson dari kota Salem, memakan tomat dengan disaksikan banyak orang.

Setelah Robert memakan tomat, orang-orang Salem menyaksikan bahwa Robert tetap terlihat segar bugar. Dari situlah orang-orang Amerika Serikat mulai percaya bahwa tomat aman untuk dikonsumsi.
Pada awal abad ke 19 tomat menjadi sangat populer dan digemari. Tomat menjadi salah satu tanaman sayur yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat seluruh dunia. Maka dari itu tomat memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dibudidayakan di tempat- tempat yang syarat tumbuhnya mendukung.

Penyebaran tanaman tomat di Asia pada abad ke 16 melalui pedagang Spanyol dan Portugis. Sementara itu masuknya tomat ke Indonesia diperkirakan pada tahun 1811 yang dimulai dari Philipina dan negara- negara Asia lainya. Sejak itu tomat semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan banyak di budidayakan di berbagai wilayah di Indonesia.

Hingga saat ini tanaman tomat banyak diusahakan di dataran tinggi dan telah menyebar luas di seluruh Indonesia. Supaya dapat mengenal tanaman tomat secara lebih jelas maka perlu mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman tomat secara lengkap. Akan tetapi sebelum mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman tomat secara lengkap kita perlu tahu dulu daerah-daerah sentra tomat di Indonesia.

Klasifikasi dan morfologi tanaman tomat secara lengkap.

Klasifikasi tanaman tomat :

Devisi                    : Spermatofita
Subdivisi              : Angiospermae
Kelas                     : Dikotiledon
Ordo                      : Solanales
Famili                    : Solanaceae
Genus                   : Lycopersicon
Spesies                 : Lycopersicon esculentum Mill. (dahulu Solanum Iycopersicum L.)

Morfologi tanaman tanaman tomat :

Morfologi dari tanaman tomat terdiri dari morfologi akar, daun, batang, bunga, dan buah. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkap terkait morfologi tanaman tomat.

1. Morfologi Akar

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi. Akar memiliki fungsi utama yaitu untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan pada tempat hidupnya. Akar juga berfungsi untuk menghisap air dan garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.

Pada tanaman tomat terdapat dua perakaran, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang dari tanaman tomat tumbuh menembus kedalam tanah, sedangkan akar serabutnya tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Dari karakter perakaran tanaman tomat sebaiknya tanaman ini ditanaman pada kondisi tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara.

2. Morfologi Daun

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting. Daun berfungsi sebagai tempat pengolahan makanan. Dimana proses pengolahan makanan atau yang disebut fotosintesis ini melalui daun. Daun tanaman tomat memiliki bentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip agak melengkung ke dalam.

Daun tanaman ini merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah 5-7 dan memiliki warna hijau. Ukuran daun tomat, yaitu 15-30 cm dan lebar 10-25 cm, serta panjang tangkai antara 3-6 cm.

3. Morfologi Bunga

Tanaman tomat memiliki bunga berukuran kecil dan merupakan bunga hermaprodit dengan diameter sekitar 2 cm. Bunga berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet. Kelopak bunga berjumlah 5 buah dengan warna hijau berbentuk meruncing yang terdapat pada pangkal bunga.

Bunga tomat memiliki tangkai yang pendek dan mahkotanya berbentuk bintang berjumlah 6. Benang sari mengelilingi putik bunga dengan jumlah 6 buah. Letak bunga menggantung dan tumbuh dari batang yang masih muda.

4. Morfologi batang

Tanaman tomat memiliki batang yang unik, yaitu dengan bentuk segi empat hingga bulat. Batang tanaman ini memiliki struktur yang lunak, akan tetapi dapat dapat dikatakan kuat karena mampu menopang seluruh buahnya walapun dengan bantuan ajir. Batang tomat memiliki bulu- bulu halus dan diantara bulu-bulu terdapat kelenjar.

Batang tersebut berwarna hijau memiliki ruas yang tebal dan bagian bawah tumbuh ruas akar yang pendek. Selain itu batang tanaman ini bercabang banyak, apabila tidak dilakukan pemangkasan maka tidak akan beraturan.

5. Morfologi Buah

Buah tomat memiliki bentuk yang bervariasi terantung dari varietasnya. Macam- macam bentuk buah tomat antara lain, bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur, dan persegi. Selain itu, buah tomat juga memiliki ukuran bervariasi yang diukur dengan beratnya. Ukuran buah tomat mulai dari yang kecil yaitu dengan berat sekitar 8 gram sampai dengan yang besar sekitar 180 gram.

Warna dari buah tomat bermacam- macam, antara lain merah, belang- belang kemerahan, kekuningan, dan hijau muda. Buah tomat memiliki selaput kulit yang tipis dan halus serta dapat dikelupas setelah buah masak.

Buah ini memiliki cita rasa asam dan manis sehingga cocok untuk menu makanan ataupun minuman. Pada bagian dalam buah tomat terdapat banyak biji berukuran kecil. Biji tersebut berwarna putih kekuning-kuningan tersusun secara berkelompok yang dibatasi oleh daging buah.

Buah tomat mengandung banyak air dan apabila dibelah akan terdapat lendir-lendir dari daging tomat tersebut. Daging buah lunak agak keras dan apabila sudah matang kandungan airnya akan semakin banyak.

Terong

11:49:00 AM 0 Comments A+ a-






Tanaman terong (Solanum melongena L), termasuk dalam family solanceae yang menghasilkan biji,  (Spermatophyta) dan biji yang dihasilkan berkeping dua. Beberapa jenis terung yang sangat di kenal oleh masyarakat indonesia yaitu terung kopek yang mempunyai buah besar dan berbentuk bulat agak  memanjang dengan ujung buah tumpul, terung craigi dan yang mempunyai buah berukuran sedang dan berbentuk bulatan memanjang sehingga tampak lebih langsungdengan ujung buah meruncing, terung yang berbentuk bulat yang memiliki bentuk buah yang bulat seperti terung pendek.

Klasifikasi Tanaman Terong

Klasifikasi Terong

Nama latin Solanun melongena L
Kingdom Plantae
Subkingdom Trachebionta
Super divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Subkelas Asteridae
Ordo Solanales
Famili Solamaceae
Genus Solanum
spesies Solanum melongena L

Morfologi Tanaman Terong

1. Akar

Akar tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki buluh yang kasar.

2. Batang

Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang primer) dan percabang (batang sekunder). Dalam perkemban perkembangan batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi (angularis), sewaktu muda berwarna ungu kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001).

3. Daun

Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim disebut daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk slindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri dari ibu tulang daun, terdiri  atas ibu tulang daun, tulang cabang dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12-20  cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun mruncing, dan sisi bertoreh.

4. Bunga

Bunga terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita (putik). Bunga seperti ini dinamakan bunga  lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.

5. Buah

Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair. Daging buah ini merupakan bagian yang enak dimakan.

6. Biji

Biji-biji terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap, berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga kehitaman.

Syarat Tumbuh

a. Iklim 

Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ±1000 m dpl. Selama pertumbuhannya, terong menghendaki suhu antara 22 derajat-23 derajat Celcius. Cuaca panas, dan iklimnya kering sehingga sangat cocok ditanam pada musim kemarau pada keadaan cuaca  panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan ataupun pembuahan. Untuk mendapat  produksi yang tinggi, tempat penanaman terung harus terbuka (mendapat sinar matahari) yang cukup. Di tempat yang terlindung pertumbuhan tanaman terung akan kurus dan kurang produktif (Rukmana, 1994). 

b. Tanah 

Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terug yaitu tanah yang remah, lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya aerasi dan drainasenya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung dapat di tanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2002). 


Stevia

11:48:00 AM 0 Comments A+ a-



Tanaman Stevia berasal dari Amerika Selatan, dan juga di Asia Timur seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Suku Indian di Paraguay, telah menggunakan stevia sebagai pemanis sejak ratusan tahun lalu. Stevia rebaudiana adalah satu-satunya species dari sekitar 200 jenis stevia di Amerika Selatan yang dapat digunakan sebagai pemanis pengganti gula. Tahun 70-an, stevia telah banyak digunakan secara luas sebagai pengganti gula. Di Jepang disebut sutebia, 5,6% gula yang dipasarkan adalah stevia. Sebagai pemanis pengganti gula tentu Stevia sangat aman bahkan berkhasiat sebagai obat dibanding pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin.

Di Indonesia sendiri, penelitian untuk kemungkinan pengembangan stevia di Indonesia dilakukan sejak tahun 1984 oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan menghasilkan antara lain bibit unggul klon BPP 72.

Stevia memiliki keunggulan antara lain tingkat kemanisannya yang mencapai 200-300 kali kemanisan tebu serta rendah kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas. Selain itu, stevia juga bersifat non-karsinogenik (tidak menyebabkan kanker). 

Zat pemanis dalam stevia yaitu steviosida dan rebaudiosida tidak dapat difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam. Asam ini yang apabila menempel pada email gigi dapat menyebabkan gigi berlubang. Oleh karena itu, stevia tidak menyebabkan gangguan pada gigi.

Stevia termasuk tanaman perdu yang tumbuh pada tempat dengan ketinggian 500-1000 m di atas permukaan laut, di dataran rendah stevia akan cepat berbunga dan mudah mati apabila sering dipanen. Suhu yang cocok berkisar antara 14-270C dan cukup mendapat sinar matahari sepanjang hari. Terdapat beberapa cara untuk memperbanyak stevia, yaitu dengan mengecambahkan biji stevia, stek batang, pemisahan rumpun ataupun dengan kultur jaringan.

Bagian tanaman stevia yang digunakan sebagai pemanis adalah daunnya. Daun stevia dapat langsung digunakan sebagai pemanis. Cara untuk memanfaatkannya yaitu dengan dikeringkan. Proses pengeringan tidak memerlukan panas yang tinggi. Untuk skala rmah tangga, cukup dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 12 jam, mengeringkannya lebih dari itu akan menurunkan kadar steviosidanya. Atau dengan mengeringkan daun stevia di dalam microwave selama 2 menit, kemudian diserbukkan. Serbuk ini dapat langsung dikonsumsi sebagai pemanis makanan.

Pemanis stevia juga dapat dibuat dalam bentuk cair, yakni dengan merendamnya selama 24 jam kemudian disimpan di dalam kulkas. Perbandingan air dengan stevianya 1 : 4. Yang harus tetap diperhatikan adalah faktor kebersihannya. Jangan menggunakan stevia secara langsung apabila daun terpapar pestisida atau bahan kimia lain. Sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu sebelum direndam supaya tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya bagi kesehatan.

Stevia mengandung beberapa zat gizi penting lainnya seperti protein, serat, lemak, dan karbohidrat. Selain itu, kandungan mineralnya juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, pada stevia juga terdapat komponen anti zat gizi seperti asam oksalat dan tanin yang dapat mengurangi bioavailabilitas kalsium, besi, dan beberapa zat gizi mikro lainnya.

Manfaat STEVIA :

Mengandung nol kalori
Mengatur Kadar Gula dalam Darah, manfaat Besar bagi Penderita Diabetes
Menurunkan Berat Badan, karena insulin mengatur tubuh menyimpan lebih sedikit Lemak
Meningkatkan Fungsi Pencernaan, Baik untuk Anak Berkebutuhan Khusus (Autis)
Menurunkan Tekanan Darah
Mengurangi Peradangan

Proses pengeringan dan penyimpanan daun Stevia:

Potong dahan stevia setinggi 10-15 cm dari tanah, kemudian petik daunnya. Jangan menggunakan daun Stevia yang telah terkontaminasi dengan bahan kimia seperti insektisida, pestisida ataup pupuk kimia.

Cuci dan bilas daun Stevia bawah air yang mengalir sampai bersih.

Keringkan daun stevia dengan handuk bersih atau tissue, atau cukup ditiriskan sampai hilang airnya.

Letakkan daun tersebut di bawah terik matahari langsung.

Biarkan daun Stevia menjadi kering tetapi warna tetap hijau, renyah dan hancur bila disentuh. Kira-kira dibutuhkan 2-3 hari untuk mengeringkan daun stevia. Jangan terlalu lama mengeringkannya karena daun berubah warna menjadi coklat –dan akan menjadi kurang menarik lagi penampilannya.

Hancurkan daun stevia kering dengan menggunakan penggiling kopi (coffee grinder), atau Anda juga dapat menghancurkannya dengan menggunakan bagian belakang sendok dengan meletakkan daun kering dalam mangkuk atau menghancurkan daun kering dengan mortir .

Simpan bubuk daun Stevia dalam botol kaca bertutup di tempat yang sejuk dan kering.
Berikut beberapa manfaat dan khasiat lain dari daun stevia.

1. Mencegah diabetes

Khasiat daun ini dapat kamu gunakan sebagai bahan alami gula yang tidak akan menambah tingkat gula di dalam darahmu sehingga diabetes dapat dicegah. Bahkan para peneliti menemukan bahwa ia dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi glukosa darah pasca-makan dan menunda perkembangan resistensi insulin.

2. Anti kanker

Daun ini mengandung senyawa anti kanker yang alami dan dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan yang mengganggu.

3. Menangkal efek radikal bebas

Senyawa alami yang dikandung oleh daun ini ampuh untuk mengatasi efek negatif yang diakibatkan oleh paparan radikal bebas ke tubuhmu.

4. Anti hipertensi

Daun stevia mengandung banyak manfaat untuk tekanan darah sehingga tidak akan menimbulkan penyakit hipertensi.

5. Mencegah kegemukan

Daun stevia dapat menjadi bahan yang ampuh untuk mencegah kegemukan karena tidak mengandung banyak kalori untuk tubuhmu.

6. Menangkal racun

Kegunaan daun stevia untuk kesehatan tubuh dapat diandalkan untuk menangkal berbagai jenis racun yang mengendap di tubuhmu. Mulailah menggunakan daun ini agar tubuh kamu tidak terinfeksi racun.

7. Anti inflamasi

Manfaat daun stevia sebagai antiinflamasi yaitu mampu mencegah serta menyembuhkan radang di tubuh. Daun ini punya kandungan anti radang alami yang baik untuk membuat peradanganmu cepat sembuh.

8. Mencegah sariawan

Kandungan alami yang terdapat dalam daun stevia akan membuat kesehatan rongga mulut lebih terjaga dan tidak mudah mengalami sariawan.

9. Menyehatkan jantung

Daun ini akan menstabilkan detak jantung sehingga dapat membuatnya bekerja lebih maksimal di dalam tubuhmu.

Memang, daun stevia belum cukup poluler di masyarakat Indonesia. Padahal, di luar negeri, stevia biasa dipakai sebagai pemanis kue atau minuman. Bentuknya pun bervariasi, mulai dari bubuk hingga cairan berasa aneka buah.

Pisang

11:48:00 AM 0 Comments A+ a-







Secara umum, tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 100 m dari permukaan laut. Tanaman pisang  senang hidup di tempat yang tanahnya lembab dan terbuka - mudah terkena sinar matahari, tetapi tanaman pisang tidak tahan hidup pada tempat yang tergenang air Karena memungkinkan timbulnya berbagai penyakit sehingga mengakibatkan akar-akar pada tanaman pisang dapat membusuk. Selain itu, tanaman pisang tidak tahan terhadap tiupan angin karena daunnya mudah sobek. Berikut ciri-ciri tanaman pisang :

1. Daun dan Batang

Daun tanaman pisang lebar dan panjang, tulang daun besar, dan tepi daun tidak mempunyai ikatan yang kompak sehingga mudah robek jika terkena angin kencang. Batang berbonggol banyak mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas anakan.

2. Bunga

Bunga pisang keluar pada ujung batang dan hanya sekali berbunga selama hidupnya. Bunga pisang disebut jantung karena bentuknya seperti jantung. Jantung ini berwarna merah tua, tetapi ada pula yang berwarna kuning dan ungu. Setiap jantung terdiri atas satu atau banyak bakal buah (sisir). Setiap sisir dilindungi oleh sebuah daun kelopak. Bunganya sempurna, tetapi pada ujung jantung umumnya berbunga jantan. Satu persatu akan mekar dan tampak sisirnya. Ujung jantung tidak mekar sehingga tersisa jantungnya.

3. Buah

Terjadinya penyerbukan pada buah pisang, yaitu dengan bantuan serangga penyerbuk, tetapi umumnya tepung sari tidak terlalu subur. Oleh karena itu, banyak pisang yang tidak bebiji.

4. Akar

Akar pada tanaman pisang berupa akar serabut yang banyak, tetapi lunak. Sehingga pohon pisang tidak tahan terhadap terpaan anging yang cukup kencang.


Kandungan gizi buah pisang

Manfaat buah pisang untuk kesehatan dapat ditinjau dari kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.

1. Bagus untuk pencernaan

Buah pisang merupakan buah yang mudah dicerna, kandungan gula yang terdapat di dalamnya diubah menjadi sumber energi yang bagus dengan proses yang cepat.

2. Mengobati anemia

Untuk Anda penderita anemia, makanlah 2 buah pisang dalam sehari. Kandungan zat besi (Fe) di dalamnya cukup tinggi.

3. Baik untuk lambung dan mencegah kanker usus

Kandungan gula yang terdapat di dalam buah pisang dapat dipakai sebagai sumber energi yang bisa bertahan lama, karenanya bagus untuk lambung dan dapat mencegah penyakit kanker usus.

4. Mencegah asma

Mengonsumsi satu buah pisang setiap harinya dapat menurunkan gejala asma sebesar 34%, disebabkan karena kandungan antioksidan dan vitamin yang terdapat di dalam buah pisang.

5. Diet alami

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan atau diet alami, dapat mengonsumsi buah pisang. Orang dapat kehilangan berat badan dengan berdiet 4 buah pisang dan 4 gelas susu non-folat, minimal 3 hari dalam seminggu. Diet tersebut juga membuat kulit wajah tidak berminyak dan bersih.

6. Menyegarkan wajah

Bubur pisang ditambah sedikit susu dan madu, kemudian dioleskan ke wajah setiap hari secara teratur selama 30 – 40 menit, kemudian dibasuh dengan air hangat, terakhir dibasuh dengan air dingin, akan membuat wajah Anda segar dan lebih bersih. Penggunaan resep ini diulang selama 15 hari.

7. Bagus untuk wanita hamil

Bagi wanita hamil, sangat disarankan mengonsumsi buah pisang. Kandungan asam folatnya mudah diserap melalui rahim. Namun juga tidak boleh terlalu berlebihan, karena 1 buah pisang mengandung 85 – 100 kalori.

Peppermint

11:48:00 AM 0 Comments A+ a-





Peppermint merupakan tanaman rempah dari suku mint (Lamiaceae). Peppermint merupakan hibrida (hasil persilangan) antara mint air (Mentha aquatica) dan spearmint (Mentha spicata). Peppermint merupakan tanaman asli dari Eropa dan Timur Tengah. Mentha piperita L. dikenal juga sebagai Mentha balsamea Willd.




Tanaman ini banyak digunakan dalam minuman. Peppermint juga digunakan ekstrak minyak atsirinya untuk campuran produk industri yang membutuhkan aroma segar seperti pasta gigi, shampo, sabun dan lain-lain.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Angiospermae
(tidak termasuk) : Eudikotil
(tidak termasuk) : Asterids
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mentha

Tata nama binomial  Mentha piperita L.

Tanaman perennial herbaceous yang memiliki rhizoma ini memiliki ketinggian sekitar 30-90 cm dan berbatang halus. Rhizoma peppermint menyebar secara luas, berdaging, dan memiliki akar serabut yang kuat. Daun peppermint berwarna hijau gelap dengan tulang daun kemerahan, ujung daun meruncing, dan tepi daun bergigi serta permukaannya kasar seperti berambut.

Batang dan daunnya umumnya berbulu halus.Bunga pepermint memiliki empat lembar corolla dengan diameter kurang lebih 5 mm yang melingkari batang. Warna bunga peppermint ungu, bunga mekar mulai dari pertengahan hingga akhir musim panas.

Kandungan menthol dalam peppermint sangat tinggi. Minyak atsiri peppermint juga mengandung menthone, methyl asetat, dan sedikit pulegone dan lain-lain. Pulegone merupakan senyawa yang berperan sebagai pestisida alami. Peppermint dimanfaatkan pula dalam bidang medis sebagai antispasmodik, nyeri otot, antibakterial, aromaterapi, obat mual dan muntah, sakit perut, perut kembung, dan lain-lain.

Pegagan atau Antanan

11:48:00 AM 0 Comments A+ a-




A.  KLASIFIKASI ILMIAH

Kingdom                     : Plantae
Divisi                           : Spermatophyta
Kelas                           : Dicotyledone
Ordo                            : Umbillales
Famili                          :  Umbilliferae (Apiaceae)
Genus                          : Centella
Spesies                        : Centella asiatica


B.  NAMA LOKAL

Pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), piduh (bali) sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu, Cirebon) buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hamzi).

C.  JENIS PEGAGAN

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.

D.  MORFOLOGI

Centella asiatica merupakan tanaman herba tahunan, tanpa batang tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang 10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari 2-10 daun, kadang-kadang agak berambut, tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar, dan bundar dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai beringgit-bergerigi, terutama ke arah pangkal daun. Perbungaan berupa payung tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun kelopak, gagang perbungaan 5-50 mm, lebih pendek dari tangkai daun. Bunga umumnya 3, yang ditengah duduk, yang disamping bergagang pendek, daun pelindung 2, panjang 3-4 mm, bentuk bundar telur, tajuk berwarna merah lembayung, panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. buah pipih, lebar lebih kurang 7mm dan tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.

E.  KANDUNGAN

Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktifitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berhasiat sebagai heparoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.

Banyaknya manfaat tanaman ini nampaknya berkaitan dengan banyaknya komponen minyak atsiri seperti sitronelal, linalool, neral, menthol, dan linalil asetat. Dengan adanya komponen tersebut dalam minyak atsiri pegagan, tanaman ini memiliki potensi sebagai sumber bahan pengobatan terhadap anti penyakit yang disebabkan tujuh jenis bakteri Rhizobacter spharoides, Escherichia coli, Plasmodium vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus subtilis, ghliEntero aerogenes dan Staphyllococcus aureus.

F.   SIFAT DAN MANFAAT

Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)

Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. pegagan pada penelitian di rsu dr.soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah,Penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.

G. CARA MEMBUAT RAMUAN OBAT DARI PEGAGAN

1.      Obat Susah Kencing

• Siapkan 30 gram daun pegagan segar
• Kemudian ditumbuk dan tempelkan ke pusar.

2.      Obat Demam

• Ambil segenggam daun pegagan segar
• Kemudian tumbuk
• Tambah sedikit air dan garam
• Lalu disaring.
• Minum sebelum sarapan

3.      Obat Darah Tinggi

• Ambil 20 lembar daun pegagan
• Lalu tambah 3 gelas air
• Kemudian direbus sampai 3/4 nya.
• Sehari diminum 3 x 3/4 gelas

4.      Obat Wasir

• Ambil batang berikut akar-akarnya
• Kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 5 menit.
• Air rebusan diminum selama beberapa hari

5.      Obat Liver / Pembengkakan Hati

• Ambil 240-600 gram pegagan segar,
• Kemudian rebus, dan airnya diminum secara rutin.

6.      Obat Campak

• Ambil 60-120 gram pegagan
• Kemudian direbus dan airnya diminum.

7.      Obat Batu Kencing

• Ambil segenggam pegagan segar
• Kemudian lumatkan dan diperas
• Tambahkan air dan gula batu secukupnya,
• Lalu diminum.

8.      Obat Penambahan Nafsu Makan

• Ambil 1 genggam daun pegagan segar
• Kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas
• Lalu airnya diminum sehari 1 gelas.

H.  EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN

1.      Rebusan daun pegagan 10% yang diberikan pada anjing sebagai binatang percobaan mempunyai daya dieresis (pengeluaran air kemih) yang lebih baik disbanding rebusan daun pegagan 0,5% dan 5% (malawat salim, JF FMIPA UNHAS, 1981).

2.      Secara in vitro, infuse dan ekstrak alkolhol daun pegagan mempunyai daya antimikroba, khususnya terhadap staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Dalam bentuk ekstrak alcohol, harga kadar hambat minimum (KHM) ataupun kadar bunuh minimum (KBM) terhadap kedua jenis bakteri tersebut lebih besar dibandingkan dalam bentuk infuse. Daya anti bakteri daun pegagan terhadap S. aureus lebih besar dibandingkan terhadap E. colo. Daya antimikotik terhadap Candida albicans tidak nyata (Endang Adriyani, Fakultas Farmasi UGM, 1987).

3.      Infus daun pegagan dengan kadar 7,5% paling baik untuk melarutkan batu ginjal kalsium (sri Endah Suhartatik, Fakultas Farmasi UGM, 1989).

4.      Ekstrak pegagan dapat menghambat pertumbuhan bakteri enteric, seperti Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes dan monella typhi (Syahnida, JF FMIPA UNAND, 1993).

5.      Asiaticocide dan thankuniside dapat mengurangi kesuburan (fertilitas).

6.      Dalam dosis yang tinggi, pegagan dapat menurunkan kadar gula darah (berkhasiat hipoglikemik).

7.      Asiaticoside efektif untuk mengobati lepra (kusta).

Palem

11:47:00 AM 0 Comments A+ a-









Pohon Palem adalah tumbuhan kelompok palma atau palem, Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem). Tumbuhan palem banyak jenisnya kadang pohon-pohon palem di jadikan juga sebagai tanaman hias, dan tumbuhan ini sebernarnya banyak tumbuh liar di hutan-hutan.

Sebenarnya di Indonesia banyak terdapat pohon palem yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah ciri-ciri pohon palem.

Batangnya tumbuh tegak ke atas dan jarang bercabang
Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar serabut
Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati 
Berdaun majemuk
Bunga tersusun dalam karangan bunga (mayang)
Tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang.
Buahnya ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut)
Biji buah relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua.

Berikut ini adalah pohon palem yang sering kita jumpai dan yang di jadikan sebagai tanaman hias di taman-taman.

Palem Merah

Ini adalah tanaman palem yang sangat populer sebagai tanaman hias, palem ini banyak kita jumpai di pekarangan rumah, dinamakan palem merah menurut orang-orang di ambil dari pelepah daunnya yang bewarna merah menyala. Terdapat varian yang sekarang dianggap sebagai varietas, yang pernah dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume). Palem merah adalah flora maskot Provinsi Jambi.



Palem kuning

Palem ini juga salah satu tanaman hias yang populer yang banyak di tanam di pekarangan rumah, palem ini berasal dari Madagaskar, di tempat asalnya sekarang terancam. Tumbuhan ini dapat tumbuh mencapai 6 meter dan biasanya di pekarangan rumah hanya 3 meter, ini dijadikan supaya lebih indah. Helai daun bewarna hijau terang agak kekuning-kuningan makanya tumbuhan ini dinamakan dengan Palem Kuning, mayangnya dapat mencapai 1 meter dengan bungan bewarna kuning, buahnya bewarna kuning hingga warna ungu.

Palem jepang atau ijo

Tumbuhan ini tumbuh tinggi mudah mengeluarkan bunga dan buah, Palem ini nama latinnya adalah Actynophloeus canderianus. pohonnya rimbun biasanya banyak anak-anaknya.

Palem Phinuix

Palem ini nama latinnya adalah Phoenix canariensis, batangnya kecil dengan memanjang, palem ini tidak rewel yaitu mudah dalam perawatan, dan tanaman ini adalah tanaman hias yang favorit bagi pencinta tanaman hias.

Palem Sadang

Palem ini tumbuh dengan menjulang tinggi dan banyak di jadikan juga sebagai tanaman hias, palem ini mudah mengeluarkan bunga dan buah, palem ini nama latinya adalah livistona rotundifolia, susunan daun seperti kipas dan mudah beradaptasi dengan cuaca panas.

Palem Putri

Palem ini nama ilmiahnya adalah Veitcheia memilli. Tumbuh tinggi dengan daun kurang teratur dan merunduk mungkin karena inilah tumbuhan ini dinamakan Palem Putri. palem ini banyak juga terdapat di perkarangan rumah-rumah warga.



Rambutan

11:47:00 AM 0 Comments A+ a-




Nama Indonesia : Rambutan

Nama Latin : Nephelium lappaceum L.
Nama Daerah : Sumatera: rambutan, rambot, rambut, rambuteun, rambuta, jailan, folui, bairabit, puru
  
Nama Asing : ngoh (Thailand), Shao tzu (China), rambutan (Tagalog), ramustan (Spanyol), mamon chino (Nicaragua, Costarica, Panama). biancak, puru biawak, hahujam, kakapas, likis, takujung alu.Jawa: rambutan, corogol, tundun, bunglon, buwa buluwan. Nusa Tenggara: buluan, rambuta. Kalimantan: rambutan, siban, banamon, beriti, sanggalaong, sagalong, beliti, malit;, kayokan, bengayau, puson. Sulawesi: rambutan, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, wayatu, wilatu, wulangas, lelamu, lelamun, toleang. Maluku: rambutan, rambuta.

Nama Simplisia : Nephelii lappacei Semen (biji rambutan). Nephelii lappacei Pericarpium (kulit buah rambutan).

Deskripsi :

Rambutan banyak ditanam, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 m dpl. Pohon dengan tinggi 15-25 m ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2-4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4-5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Perbanyakan dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok. 

Komposisi :

Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, nitrogen, sodium, seng, magnesium, mangan, potasium, fosfor, vitamin C, vitamin A, thiamin dan ribovlafin. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances, dan zat besi.

Bagian Yang Digunakan:

Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya. Minyak biji rambutan diproduksi untuk industri lilin dan sabun.

Indikasi :

Kulit buah digunakan untuk mengatasi: disentri, demam.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi: sariawan.
Daun digunakan untuk mengatasi: diare, menghitamkan rambut. kataplasma untuk menyembuhkan sakit kepala.
Akar digunakan untuk mengatasi: demam. 
Biji digunakan untuk mengatasi:  kencing manis (diabetes melitus). 

Cara Pemakaian :

Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian.
Untuk pemakaian luar, giling daun sampai halus, lalu tambahkan sedikit air. Gunakan air perasannya untuk menghitamkan rambut yang beruban.

Contoh Pemakaian :

Disentri

Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah ,dingin, saring dan minum sehari dua kali, masingmasing tiga perempat gelas.

Demam

Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.

Menghitamkan rambut beruban

Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.

Kencing manis

Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1--2 kali sehari.

Sariawan

Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat .

Kanker & Darah tinggi

Mengkonsumsi 5 buah rambutan setiap hari dapat menurunkan tingkat resiko kanker dan sangat efektif menurunkan tekan darah.

Mangga Apel

11:47:00 AM 0 Comments A+ a-




Mangga Apel (Mangifera Indica) adalah mangga yang manis rasanya, bentuknya bulat seperti apel kulitnya rada kemerah merahan dan ada juga yang full merahnya. Aromanya harum dan mengundang selera untuk menikmatinya. Mangga jenis ini katanya ditanam dengan jarak antar pohon 4 meter dan untuk memudahkan perawatan dan pemanenan, mangga maka tinggi pohon dipertahankan sekitar 2 m dengan cara memangkas cabang dahan pohon secara teratur. Untuk mengatur jumlah buah supaya besarnya seragam, setiap cabang dahan pohon yang akan mengeluarkan buah diusahakan hanya berranting dua. Untuk menjaga mangga menyebar merata dengan posisi mudah dijangkau untuk perawatannya, setiap ranting pohon yang terdapat mangga digantung dengan tali.

Untuk membuat buah mangga matang dipohon dengan kwalitas bagus, setiap buah dilindungi dengan jaring lentur yang digantung dengan tali putih berkait hijau. Buah yang sudah matang akan terlepas dari tangkainya secara alami tanpa dipetik dan tetap terbungkus jaring lentur yang masih menggantung. Dengan demikian kulit mangga yang telah matang tersebut tetap mulus dan tidak rusak. Pada masa panen tiba, pengambilan mangga matang dilakukan setiap hari. Satu pohon mangga dapat menghasilkan 150 – 200 buah.

Manfaat Buah Mangga

1. Sumber antioksidan

Di dalam buah mangga terdapat sumber beta-karoten, vitamin C dan kalium. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas.

2. Kandungan vitamin c yang tinggi

Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.

3. kandungan kalium yang melimpah

Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.

4. Membantu pencernaan

Mangga memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta membantu proses pencernaan.

5. Baik untuk ingatan

Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori.

Walaupun buah mangga memiliki banyak mamfaat , tetapi sebaiknya jangan berlebihan mengkonsumsinya. Buah mangga mengandung asam yang dapat membuat gigi kita menjadi mudah keropos.

Jambu Biji

11:47:00 AM 0 Comments A+ a-



Nama:

Lokal   : Glima breueh (Aceh)
Latin    : Psidium guajava 

Deskripsi:

Perdu, akar tunggang kuning kecokelatan. Tinggi 5-10 m. Batang berkayu, bulat, kulit licin dan mengelupas. Batang bercabang dan cokelat kehijauan. Daun tunggal berbentuk bulat telur, pertulangan menyirip, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata. Daun saling berhadapan, 6-14 cm dan lebarnya 3-6 cm, hijau kekuningan atau hijau. Bunga tunggal, bertangkai dan berada di ketiak daun. Kelopak bunga corong dengan panjang 7-10 mm. Mahkota bulat telur dengan panjang 1,5 cm. Benang sari pipih, putih. Putik bulat kecil, putih atau putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, putih kekuningan. Biji keras, kecil, kuning kecokelatan (Wisaksono, 2008).

Klasifikasi:

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava (Anonimus, 2012)

Kandungan Kimia

Jambu biji kaya akan kandungan kimia, terutama pada daun dan buah bahkan pada akarnya. Daun mengandung tanin, minyak asiri (eugenol), minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat, dan asam apfel. Buahnya mengandung asam amino (triptofan, lisin), pektin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium,  belerang, dan vitamin (A, BI dan C). Saat menjelang matang, kandungan vitamin C dapat mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk. Jambu biji, kaya dengan serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh (Junaedi, 2016)

Menurut Taiz dan Zeiger (2002) metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan merupakan bagian dari sistem pertahanan diri. Senyawa tersebut berperan sebagai pelindung dari serangan infeksi mikroba patogen dan mencegah pemakanan oleh herbivora. Metabolit sekunder dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu terpen, fenolik, dan senyawa mengandung nitrogen terutama alkaloid.
Tanin pada tanaman jambu biji dapat ditemukan pada bagian buah, daun dan kulit batang, sedangkan pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun tanaman jambu biji selain mengandung tanin, juga mengandung zat lain seperti asam ursolat, asam lat, asam guajaverin, minyak atsiri dan vitamin (Thomas, 1989). Daun-daun jambu biji memiliki kandungan zat-zat penyamak (psiditanin) sekitar 9%, minyak atsiri berwarna kehijauan yang mengandung eganol sekitar 0,4%, damar 3%, minyak lemak 6%, dan garam-garam mineral (Kartasapoetra, 2004).

Manfaat

Junaedi (2016) juga menambahkan bahwa, banyak bagian dari tumbuhan yang satu ini sangat berguna bagi pengobatan berbagai penyakit. Bagian yang paling sering digunakan adalah daun dan buahnya, terkadang ranting muda dan akarnya juga bisa dimanfaatkan.

Daun digunakan untuk pengobatan;

– Diare akut dan kronis;
– Perut kembung pada bayi dan anak;
– Kadar kolesterol darah meninggi;
– Haid tidak lancar;
– Sering buang air kecil (anyang anyangan)
– Luka dan luka berdarah dan
– Sariawan

Buah digunakan untuk pengobatan;

– Kencing manis (Diabetes mellitus)’,
– Kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia);
– Sembelit.

Ranting muda digunakan untuk pengobatan keputihan (leukorea)

Akar digunakan untuk pengobatan disentri.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan atau memanfaatkan tanaman jambu biji beserta dengan cara pengobatannya,

Diare

Rebus 30 gr daun jambu segar dan segenggam tepung beras yang telah digongseng sampai kuning dalam dua gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan 2-3 kali dalam sehari.

Cuci 30 gr daunjambu segar, lalu tumbuk sampai lumat. Tambahkan garam seujung sendok teh dan 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, perasdan saring. Minum air saringannya sekaligus. Jika penderita masih diare, ulangi pengobatan ini 2-3 kali sehari.

Cuci segenggam daun jambu yang masih muda dan segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya. Gunakan air rebusan ini untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau. Minum ramuan ini selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.

Sering Buang Air Kecil (anyang-anyangan)

Sediakan daunjambu segar dan tepung beras yang telah digongseng sampai kuning masing-masing segenggam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Perut Anak Kembung

Sediakan tiga lembar daunjambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan l/2jari kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkit. Setelah dingin, saring dan gunakan air saringannya sebagai obat. Caranya, bayi umur 3 bulan 3-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan), anak 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan) dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).

Kolesterol Tinggi

Cuci satu buah jambu biji yang masih mengkal, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

Sariawan

Potong segenggam daun dan satu jari kulit batang jambu biji sesuai dengan keperluan, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan sebagai teh. Habiskan ramuan ini dalam 1 hari.

Keputihan

Cuci 3 potong ranting muda jambu biji sebesar telunjuk dan tujuh lembar daun sirih segar sampai bersih. Lalu, potong-potong seperlunya. Tambahkan 2 liter air besih, kemudian rebus sampai airnya tersisa 1 liter. / Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk mencuci vagina.

Menurunkan Kadar Kolesterol Darah yang Tinggi

Sediakan 7 lembar daun jambu niji, 2 genggam daun ceremai, dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar), lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya (Selama direbus panci harus ditutup). Setelah dingin, saring, dan diminum setiap pagi dan malam hari, masing-masing 3/4 gelas.

Luka dan Luka Berdarah

Cuci daun jambu biji yang baru dipetik secukupnya, Lalu giling daun tersebut sampai lumat. Selanjutnya, tempelkan pada luka dan balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan tersebut 3 kali sehari sampai lukanya sembuh.

Hernawan (2011) juga menjelaskan beberapa manfaat tanaman jambu biji untuk penyembuhan berbagai penyakit diantaranya:

Ambeien

Ramuan 1: Daun jambu biji muda atau pucuknya dan sebuah pisang batu dicuci, lalu ditumbuk. Minum air perasannya. Lakukan setiap hari secara teratur, sampai benar-benar sembuh.

Ramuan 2: Buah jambu biji segar 500 gram direbus menggunakan air secukupnya hingga menjadi cairan kental. Oleskan cairan itu ke bagian tubuh yang sakit.

Maag

Delapan helai daun jambu biji dicuci, rebus dengan 1,5 liter air. Minum 3 kali sehari.

Disentri

Siapkan akar daun jambu biji secukupnya dan daun jambu 10 lembar. Potong-potong akar dan daun, cuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya selama 20 menit pada suhu 90 derajat Celsius. Saring air rebusan lalu minum secukupnya secara teratur sampai keluhan hilang.

Penguat jantung, membantu sistem pencernaan, dan antikanker

Jus jambu biji 200 ml Jus apel 400 ml Jus melon 200 ml Madu murni 100 cc, blender semua bahan sampai halus kemudian simpan di lemari pendingin. Minum secara teratur setiap pagi dan sore masing-masing 300 cc.

Menurut Direkbusarakom (1997) et al. dalam Sipahutar (2000) Tanaman jambu biji banyak digunakan sebagai obat. Tanaman tersebut bersifat anti diare, anti radang (inflamasi), dan menghentikan pendarahan (hemostatik). Daun segarnya dapat digunakan untuk pengobatan luar pada luka akibat kecelakaan, pendarahan akibat benda tajam, dan borok (ulcus) di sekitar tulang. Pengujian daun jambu biji pada beberapa patogen yang menyerang ikan dan udang menunjukan bahwa daun jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan terhadap virus dan bakteri pada hewan yang hidup di air (akuatis) seperti infeksi Yellow Head Virus (YHV) pada udang black tiger dan infeksi A.hydropila pada jenis ikan lele. Hasilnya menunjukan bahwa daun jambu biji lebih efektif untuk pencegahan infeksi bakteri pada jenis catfishdi bandingkan pencegahan infeksi YHV pada udang.

Campolay

11:46:00 AM 0 Comments A+ a-



Alkesa (lucumma nervosa),ada yang menamakan Sawo mentega, sawo ubi, sawo belanda, atau kanistel (Pouteria campechiana) adalah sejenis buah yang asalnya dari wilayah Amerika Tengah dan Meksiko bagian selatan. Namun karena manfaatnya, pohon buah ini sekarang telah dibudidayakan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Nama spesiesnya merujuk pada nama kota Campeche di Meksiko, tempat asli tumbuhan ini. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai canistel, egg fruit, atau yellow sapote.Buah ini telah dibudidayakan secara komersial di banyak negara latin, seperti Nikaragua, Panama, Kuba.  Sekitar tahun 1915 buah yang satu ini dibawa dari Kuba ke wilayan Negara Filipina,dan ahirnya menyebar ke bagian lain Asia Tenggara,dan Filipina adalah termasuk Negara penghasil terbesar buah ini.

Alkesa adalah salah satu jenis buah yang sudah mulai langka. Jadi jangan heran bila banyak orang belum pernah melihat dan mengenal buah ini. Tapi, jika Anda pergi ke Bandung lewat Puncak, sebelum masuk daerah Padalarang, di sepanjang Jalan Raya Cipatat, Anda masih bisa menemukan buah ini di pinggir jalan. Di sana berjajar kios-kios pedagang buah alkesa di sebelah kiri dan kanan jalan. Buah ini  yang termasuk dengan jenis sawo-sawoan tersebut merupakan hasil budi daya masyarakat setempat. Hal itu dilakukan demi menjaga pasokan buah ke kios. Selama ini, untuk memenuhi pasokan, mereka sangat bergantung kepada petani buah alkesa dari desa lain, seperti Cikalong Wetan, Cirawa, Rajamandala, dan Ciranjang. Semua daerah tersebut masih berada di wilayah Jawa Barat.

Pohon Alkesa berukuran sedang, tinggi hingga 20 m; meski kebanyakan hanya mencapai 15 m. Kulit kayu berwarna kelabu tua, berusuk halus, mengeluarkan getah susu (lateks) apabila dilukai.Daun-daun terkumpul di ujung ranting, bundar telur terbalik dan memanjang, agak menyerupai sudip, 6–25 × 2,5–8 cm, meruncing di pangkal dan ujungnya, berwarna hijau berkilap; bertangkai 5–25 cm. Bunga muncul di ketiak daun bagian bawah, tunggal atau mengelompok, bertangkai panjang 5–12 cm, berbilangan-5, hijau keputih-putihan, berbau harum. Pohon ini hanya dapat tumbuh subur di daerah subur dan dingin. Selain itu, butuh perawatan ekstra. Makanya, kebanyakan petani menanam buah ini di sekitar pekarangan rumah mereka. Selain memudahkan perawatan, buah ini juga sulit dikembangkan di kebun. Kebanyakan jika ditanam di kebun justru menjadi layu.

Buah alkesa termasuk buah buni (berdaging) berbentuk gelondong, bulat telur, bulat telur sungsang, sampai membulat, dengan ujung berparuh, 7,5–12,5 × 2–7,5 cm, berkulit tipis, licin seperti berlilin, kaku, kuning bila masak. Daging buah berwarna kuning, lembab atau agak kering menepung, berbau harum agak samar, manis. Biji besar, coklat mengilat, bentuk bulat telur, panjangnya hingga 5 cm, 1–5 butir dalam tiap buah. Pohon alkesah sering pula ditanam sebagai peneduh atau penghias taman.

Buah alkesa banyak mengandung kalori, zat tepung, vitamin, mineral dan serat. Bila dilihat dari tekstur buahnya, alkesa juga cocok dijadikan bahan baku selai, dodol maupun dikeringkan menjadi tepung sebagai bahan campuran cake, brownies, kue talam, cookies atau kue kering.   Bagian yang dapat dimakan hingga 70% dari berat buah. Hasil analisis kimia yang dilakukan di Kuba dan Filipina menunjukkan bahwa buah yang matang mengandung zat nutrisi per 100 g bagian yang dapat dimakan sebagai berikut: Air 57.2-60.6 gr, Protein 1.7-2.5 gr, Lemak 0.1-0.6 gr, Karbohidrat 36.7-39.1 gr, Fiber 0.1-7.5 gr, Abu 0.6-0.9 gr, Kalsium 26.5-40 mg, Fosfor 30-30.3 mg, besi 0.9-1.1 mg, Karoten 0.32 mg, Thiamin 0.02-0.17 mg, Riboflavin 0.01-0.03 mg, Niasin 2.5-3.7 mg dan Vitamin C 43-58 mg.

Walaupun buah ini belum begitu populer dikalangan masyarakat, namun manfaat Alkesa sudah tidak bisa diragukan lagi. Berikut adalah beberapa manfaat dan khasiat luar biasa buah Alkesa:Di negara Meksiko dan Kuba, kulit dari buah Alkesa biasa dimanfaatkan sebagai obat penurun panas. Sedangkan daging buah dan rebusan daunnya bisa dimanfaatkan untuk mengobati diare atau mencret. Cara menggunakanya, buah Alkesa yang masih muda muda diparut, kemudian diperas dan disaring. Lalu Campur dengan air hangat. Lalu minum sebanyak 2 kali sehari.

Banyak manfaat yang bisa kamu ambil dari buah di atas. Alternatif sebagai makanan pengganti juga dimungkinkan.  Saat sekarang, tanaman langka ini sudah mulai berkembang ke beberapa daerah. Buah Alkesa pun sudah mulai ditemukan di mana-mana. Dengan manfaatnya yang begitu banyak dan saat ini masih merupakan buah-buahan langka di Indonesia, sudah barang tentu memiliki peluang yang besar untuk dibudidayakan.

Cabe

11:46:00 AM 0 Comments A+ a-










Cabai (Capsicum annum L .), merupakan tumbuhan dari ordo solanales dan dan famili solanaceae. Cabai merupakan buah yang memiliki rasa pedas dan begitu populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara. Buah ini dapat digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung ingin digunakan sebagai apa.

Didaerah tropis cabai tumbuh sebagai tanaman tahunan, sedangkan didaerah subtropis cabai tergolong sebagai tanaman semusim. Tanaman berbentuk perdu ini berasal dari Dunia Baru ( Meksiko dan amerika Tengah, serta wilayah Andes di Amerika Selatan). Pada waktu itu cabai digunakan masyarakat di sana sebagai bumbu masakan.

Tanaman cabai menyebar ke Eropa melalui Spanyol dan disana dikenal sebagai chili pepper atau guenea pepper. Selanjutnya, cabai mulai dikenal oleh penduduk Eropa Tenggara (bagian Timur di Laut Tengah), sampai Portugal (bagian Barat di samudra Atlantik).

Cabai mulai masuk ke India, China, Korea, Jepang, Filipina, Malaka, dan Indonesia dibawa oleh bangsa Spanyol dan Portugis. Bangsa tersebut mengenalkan cabai pada wilayah- wilayah yang mereka kunjungi melalui kontak perdagangan rempah- rempah.

Masuknya cabai di Indonesia dibawa oleh pelaut Portugis yang bernama Ferdinand Magelhaens yang sedang melakukan perjalanan pelayaran pada tahun (1480-1521). Dan pada tahun 1519 Ferdinand Magelhaens mendarat di pulau Maluku.

Untuk lebih mengenal cabai, maka kita perlu tahu Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Ada beberapa jenis cabai yang dikenal oleh masyarakat, seperti Capsicum annuum L. dan C. frustescens (cabai rawit).

Cabe Capsicum annuum L. adalah jenis cabe yang paling banyak dibudidayakan. Jenis ini memiliki rasa pedas dan ada juga yang tidak pedas, semua tergantung dari kultivarnya.

Sedangkan untuk spesies lain, seperti halnya C. baccatum, C. chinense, dan C. pubescens. Untuk jenis ini tersebar banyak di wilayah Amerika Selatan.

Di Indonesia cabai banyak di produksi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Berikut ini adalah daerah- daerah yang dijadikan produksi cabai besar di Indonesia.

Provinsi Kabupaten

NAD Aceh Timur, Aceh Utara, Bireun, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Selatan, dan Aceh Besar.
Sumatra Utara Karo, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, Tapanuli Utara, dan Langkat Asahan.
Riau Kapar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Siak, Kuantan, Sangingi, dan Palelawan.
Jambi Kerinci, Tanjung, Jabung Timur, Merangin, Muaro Jambi, dan Bungo.
Sumatra Selatan Musi Banyuasin, Ogan Ulu Timur, Palembang, Muara Enim, Lahat, dan Ogan Ilir.
Sumatra Barat Agam, Solok, dan Tanah Datar.
Sulawesi Selatan Enrakang Wajo,Sidrap, Gowa, Lawu Utara, Jeneponto, Takalar, dan Maros.
Bengkulu Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kaur, dan Kepahiang.
Lampung Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Pesawaran.
Jawa Barat Garut, Bandung, Tasik Malaya, Sukabumi, Cianjur, Cirebon, Majalengka, Sumedang, dan Ciamis.
Jawa Tengah Brebes, Magelang, Temanggung, Rembang, Bloro, Demak, Banyumas, Wonosobo, dan Klaten.
DIY Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul.
Jawa Timur Tuban, Malang, Banyuwangi, Kediri, Jember, Blitar, Nganjuk, Lumajang, dan Pamekasan.
Banten Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang, dan Cilegon.
Bali Tabanan, Bangli, Karangasem, Badung, dan Gianyar.
NTB Lombok Timur, Lombok Tengah, Bima, Dompu, dan Sumbawa.
Kalimantan Barat Pontianak, Sintang, Sambas, Kapuas Hulu, dan Bangkayang.
Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, dan Hulu Sungai Utara.
Kalimantan Timur Kutai Kertanegara Berau, Kota Tarakan, Panajem Paser Utara, dan Kota Balik Papan.
Sulawesi Utara Bolaang Mongondo, Minahasa Selatan, Kepulauan Talaud, dan Minahasa Utara.
Gorontalo Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo Utara.
Sumber : Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian (2013).