YANG MESTI DILAKUKAN, JIKA BELI LAHAN
Oleh: Wayan Supadno/Pak Tani
Beberapa hari lalu saya dapat tamu khusus 2 orang Jendral Bintang 2 Purnawirawan, bahasan kami intinya Beliau baru saja berakhir masa pengabdiannya lalu ke depan ingin kembali ke Kampung kelahirannya bertani, sekali lagi bertani, tentu yang nuansa inovatif. Niat bantu Petani secara nyata lapangan dengan keteladanan.
Pertanyaannya ke saya sederhana sekali tapi panjang penjabarannya, jika mau bertani agar bisa jadi keteladanan nyata masyarakat sekitar karena produktivitasnya yang tinggi, lalu beli atau sewa sawah, langkah apa saja yang mesti dilakukan di lapangan jika fokusmya tanam tanaman pangan utamanya padi ?
Jawaban dan saran saya:
- Pastikan varible cost jangka panjang rendah agar HPP (harga pokok produksi) rendah tujuannya agar lebih kompetitif lagi, caranya revitalisasi infrastruktur darat (jalan produksi) dan basah (irigasi trknis). Tanpa itu akan terbebani biaya besar jangka panjang.
- Sehatkan kembali sawah kita yang secara umum atau 69% telah mengalami kerusakan akibat pemakaian bahan kimia berlebihan jangka panjang tanpa kendali misal pestisida, herbisida dan pupuk.
- Netralkan pH pada psisi 6 sd 7 dengan pemberian kapur pertanian atau dolomit, agar tanamam tidak keracunan logam berat akibat pH rendah dan terpenting pemakaian pupuk bisa lebih efisien, karena selama ini tingkat inefisiensi pemupukan kita terlalu tinggi akibat pH rendah (masam).
- Naikkan indikator kesuburan tanah sekaligus nyawanya tanah dan media biak mikroba sahabat Petani yaitu C Organik hingga kadarnya minimal 4%, yang saat ini secara umum sawah kita kadar C Organiknya hanya di bawah 1% padahal tahun 1970 an 2.5%.
- Biakkan biang mikroba berbagai strain koloni tinggi yang fungsinya mengurai bahan organik, menambat N, melarutkan P & K, reduktor logam berat, produsen alami fitohormon,biocontrol/biopestisida dllnya.
Karena filosofi bertani adalah bercocok tanam maka kesehatan media tanam dan lingkungan tanam adalah hal mutlak, begitu juga kebutuhan terhadap airnya, agar neraca air hara dan hormonal terjaga. Langkah - langkahnya:
- Jika beli sawah anggap tanahnya miskin hara dan sakit kronis, invest beli tanah ditambah Rp 20 juta lagi/hektarnya, untuk belanja dolomit 3 ton/ha dan bahan C Organik sebanyak 20 ton/ha, meliputi pupuk kandang dan cocopeat/serbuk kelapa agar kembali remah berongga tidak bantat padat akarpun mudah berkembang.
- Olah lahannya dengan traktor aduk bahan - bahan organik di atas dan sekaligus biakkan/semprotkan jika cair dan aduk tebar jika padat biang - biang mikroba tersebut saat olah lahan agar mutu terdongkrak secara optimal dan homogen.
- Endapkan selama 10 sd 15 hari, baru sawah tersebut digunakan untuk menanam apa saja nyaris sempurna, tinggal dibandingkan dengan sawah milik orang lain di sekitarnya, dari situ kita dapat anugerah ilmu hikmah dengan peran kita sendiri yang melakukan, sesungguhnya betapa sangat - sangat pentingnya kesehatan dan kesuburan lahan secara alami bagi Petani. Dengan itulah Petani akan tahu betapa nikmatnya bertani jangka panjangnya.
"SEJATINYA KAMPUSNYA PARA PETANI ADALAH SAWAH DAN TANAMANNYA, KARENA DI SITULAH GUDANGNYA ILMU HIKMAH ATAS RAGAM PERLAKUAN IMPROVISASI DIRI DARI KITA SENDIRI, DARI WAKTU KE WAKTU"
Semoga bermanfaat..
Salam,
WS/Pak Tani
